It’s You (Chapter 1)

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM

Cast : – Kim Myungsoo (Infinite)

– Choi Minho (SHINee)

– Jung Soo Jung (Fx)

– Other

Genre : School life, little comedy, romance, friendship

Rating : T

It’s you!~~~

Yup! Mungkin chinguu udaah pernah baca kata itu dari postingan aku yang sebelumnya, itu tuh.. ‘Coming Soon’ itu loh :v. Yang gak pernah denger alias lihat kata itu, monggo atuh kunjungin postingan aku sebelum ff ini, biar kalian tahu maksud dari ff ini apa. Lebih tepatnya tahu sedikit lah, soalnya aku kan nulis prolognya rada2 misterius gitu.

Wkwkwk kayaknya cincong aku kebanyakan. Ya udaah, so capcuss kita baca FF baru ku ini! Saranghae!~~

MAAF KALAU ADA TYPONYA (._.)” JANGAN LUPA KOMENTARNYA YAAA \(^.<)v 

~Happy Reading~

Pria itu menaikkan kedua sudut bibirnya membentuk senyum. Ia lalu melangkah ke arah seorang gadis yang sedang memperhatikan penampilannya di depan cermin.

“Orang bilang, kau harus merelakan dia bersama orang lain. Cinta itu tidak harus memiliki, walaupun ia—orang yang kau cinta, mencintaimu juga….”

Gadis itu menoleh. Raut wajahnya berubah dan sulit ditebak. Senang? Terkejut? Marah? Entah itu apa.

          “… Namun, aku bukan penganut cinta tidak harus memiliki.”

~^~

Matahari bersinar sangat cerah, menyapa indahnya pagi di musim semi. Menyinari merah muda bunga sakura, aliran air sungai Han, dan wajah cantik gadis berumur 17 tahun itu. Yah, gadis itu. Gadis yang bernama Jung Soo Jung atau memiliki panggilan akrab Krystal. Gadis yang sedang mengayuh sepeda putih dengan riang, menikmati hadirnya musim semi.

Ia memejamkan mata sesaat—menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya. Namun, walaupun sesaat, ia harus ingat jika dirinya sedang mengendarai sepeda di jalan raya.

‘Ciiit’

“Aww..”

Gadis itu terjatuh.

“Gwenchana?”

Krystal mengusap sikunya. Berdarah.

“Maafkan aku. Aku tidak menyebrangi jalan dengan hati-hati. Lanjut pria itu—melihat luka disiku Krystal.

“Gwenchana.” Ujar Krystal. Ia merasa pemuda itu tidak harus meminta maaf, justru dirinya yang harus meminta maaf. Seandainya tidak terlalu terbawa suasana dan memejamkan mata, pasti dia tidak akan terjatuh dan merepotkan pria itu. “Kalau begitu, aku pergi dulu. Annyeong.”

Pria itu mengangguk dan terus memandangi Krystal hingga menghilang diujung jalan. Entah kenapa. Hatinya mendorongnya untuk tersenyum.

“Love at first sight?”

“Hey!” Seru seorang pria berambut blonde. Ia menepuk pundak pria itu hingga tersadar dari lamunannya. “Kenapa masih di sini? Ayo, cepat! Kita bisa ketinggalan bus.”

“Oh, kajja.” Gumam pria itu.

‘Love at first sight?’

~^~

Krystal meletakkan tasnya di bangku kedua dari belakang dan dekat jendela—yang merupakan posisi favorit Krystal.

“Huft. Kupikir aku akan terlambat.”

Gadis itu menghempaskan tubuhnya di kursi, lalu menatap ke luar jendela. Senyumnya merekah. Sepertinya, pemandangan di luar kelasnya sangat indah.

“Yaa, siapa yang kau lihat?” Seru seorang gadis yang kini duduk dihadapan Krystal. Gadis itu bernama Sulli.

“Aku tidak melihat siapa-siapa.” Ujar Krystal cemberut. Kesal karena diganggu.  Sulli menatap Krystal sebentar, lalu menatap ke luar jendela. “Ck, pantas saja.”

“Pantas apanya?”

“Kau sedari tadi menatap Myung—”

“Bicara apa kau ini? Aku tidak melihat siapa-siapa.” Sela Krystal.

Sulli tertawa pelan. Ia tahu apa yang gadis itu pendam. Astaga. Bahkan itu sudah menjadi rahasia umum—tidak juga, hanya rahasia antara Tuhan, Krystal, dan sahabatnya—Sulli dan Luna.

“Tidak usah merahasiakannya. Aku kan sudah tahu.” Goda Sulli.

“Dan kau juga ingin membuat semua orang tahu?” Kesal Krystal. “Sulli-ah, apa kau tidak sadar jika di kelas ini bukan hanya kita berdua?”

Krystal memelankan suaranya dan menatap Sulli serius.

“Wah, sepertinya akan ada perang dunia ke III.” Celetuk seseorang.

“Luna-ah. Kau sudah datang?” Ujar Sulli.

“Menurutmu? Apa yang kau lihat sekarang adalah Katy perry?”

“Ck, bukan. Aku sekarang sedang melihat hantu. Oh, tidak. Hantu! Hantu! Tolong, aku!” Gurau Sulli hiperbola. Krystal tertawa pelan melihat tingkah gadis itu, sementara Luna—ia sedang menatapnya kesal.

Mungkin Sulli adalah sahabat yang sering membuat sahabatnya kesal. Wkwkwk.

“Hey! By the way, katanya kita akan kedatangan murid baru.” Ujar Luna yang disambut rasa kejut dari Sulli, tapi tidak dengan Krystal.

“Apa.. murid baru itu seorang namja?” Tanya Sulli.

“Benar sekali.”

“Wahh, aku harap dia tampan.”

“Apa kau tidak tahu? Beritanya telah menyebar! Dia adalah namja. Tampan dan kaya. Pindahan dari Amerika.” Jelas Luna membuat Sulli menjadi antusias. Sekali lagi. Tidak dengan Krystal.

“Daebak! Apa dia orang Amerika?”

“Aniyo. Dia hanya sekolah di sana. He’s korean.” Ujar Luna. “Aigoo. Sepertinya yang tertarik hanya kau, Sulli-ah. Krystal benar-benar tidak peduli.”

“Bagaimana tidak? Dia kan sudah menjatuhkan hatinya pada orang lain. Orang yang dari kecil menemaninya. Teman sejak kecil. Yah, awalnya teman—tapi, hati meminta lebih.”

“Berhenti menggodaku, Sulli-ah.” Protes Krystal. Sulli memasang senyum tanpa dosanya.

“Krystal-ah, aku sarankan padamu, segera ungkapkan perasaanmu itu. Daripada nanti kau menyesal.” Ujar Luna.

“Tidak bisa. Kalau dia menolakku, bagaimana? Hubungan persahabatanku bisa hancur.”

“Ck, belum mencoba, sudah menyerah. Dasar payah.”

“Kau tidak tahu rasanya.” Ucap Krystal.

“Arraseo. Arraseo. Mianhae, Krystal-ah. Jangan marah, hm?” Balas Sulli sambil mencubit pipi Krystal gemas.

“Yaa! Appo.”

“Kekeke..”

‘KringKringKring’

“Chingudeul! Seongsangnim berjalan menuju kelas ini! Ayo, cepat!” Teriak salah satu teman kelas Krystal.

Seluruh murid berhamburan menuju bangku masing-masing. Mereka yang tadinya gaduh, berubah menjadi tenang—memikirkan guru mereka hari ini adalah guru matematika. Kim seongsangnim. Guru ter-killer di Shinhwa Senior High School.

Tapi, bukan guru itu yang datang—melainkan wali kelas mereka dan seorang pria bertubuh jakung dan senyumnya yang karismatik.

“Selamat pagi, anak-anak.” Sapa Lee seongsangnim. “Hari ini, kita kedatangan murid baru.”

Pria bertubuh jakung itu lalu maju selangkah dan memperkenalkan dirinya setelah dipersilahkan oleh Lee seongsangnim.

“Annyeonghaseyo, chingudeul. Joneun Choi Minho imnida. Aku pindahan dari San Fransisco, USA. Bangapseumnida.”

“Waah… suaranya gentle sekali.”

          “Tampan. Ya Tuhan! Dia sangat tampan.”

“Senyumnya… astaga…”

“Hey, Luna! Apa itu murid baru yang kau bicarakan?”

“Sepertinya. Tampan, kan?”

“Kita punya saingan baru.”

“Sebenarnya lebih ke saingan Myungsoo, Jisoo, dan Myungjae.”

“Ckckck, Myungsoo-ah.. ada yang lebih tampan darimu.”

“Dia manis. Seperti bintang Hallyu saja.”

“Kurasa aku ingin putus dari Jonghyun dan memacari murid baru itu.”

“Dasar gila. Dia milikku. Choi Minho. Yah..”

Dan kelas yang tenang itu kembali gaduh. Saling berbisik tentang kelebihan, ketampanan, dan apapun tentang Choi Minho. Murid baru yang menjadi legendaris hanya dalam sehari—sebenarnya ia bahkan belum sampai satu jam berada di sekolah itu.

“Yaa! Anak-anak, harap ketenangannya!” Seru Lee seongsangnim.

Tetap ribut. Padahal hanya saling berbisik.

“Ck, jinjja.” Gumam Lee seongsangnim mulai geram. “ANAK-ANAK! DIAM! AKU MINTA KETENANGANNYA!”

Kelas itu pun kembali hening dan tenang.

“Kalian ini! Kenapa ribut sekali? Hargai guru kalian dan teman baru kalian. Kalau kalian ribut lagi, aku akan menjemur kalian semua di lapangan selama 3 jam! Arraseo?”

“Mianhamnida, seongsangnim!” Seru seluruh murid kelas itu.

“Baiklah. Hmm.. Minho-ssi, ada dua bangku kosong di kelas ini. Silahkan pilih dan duduk di bangku yang kau inginkan.”

“Ne, seongsangnim. Kamsahamnida.” Ucap Minho membungkuk sopan lalu berjalan menuju bangku yang ia tetapkan.

Minho memilih bangku paling belakang, di dekat jendela dan tepat di belakang bangku Krystal. Pria itu menghentikan langkahnya saat berada disamping bangku Krystal. Ia menatap datar gadis itu dan sedetik kemudian tersenyum.

“Apakah ini takdir? Atau hanya kebetulan?”

Setelah mengatakan hal itu, Minho melanjutkan langkahnya dan duduk dibangku kosong tersebut. Membuat Krystal bingung. Gadis itu menautkan kedua alisnya dan bertanya dalam hati.

‘Takdir? Kebetulan?’

TBC

 

Cetaarr cetarrr

Hehehe.. chapter 1nya sampai sini dulu, ya!~ Semoga kalian syukkkkaaaaaa \(^_^)/ Jangan lupa commentnya *blowkiss*

 

Tinggalkan komentar